Hari Kedua FGD Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Mendukung UPSUS di Kabupaten TTS
Soe, Jumat 15 Maret 2024 Hari kedua pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai tindaklanjut dari kegiatan penguatan kapasitas penerap standar pertanian mendukung upsus percepatan tanam peningkatan produksi jagung 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 02 Maret 2024 di Desa Oebobo Kecamatan Batu Putih, BSIP NTT melaksanakan evaluasi kegiatan melalui Focus Group Discussion (FGD) di Aula Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh Tim dari BSIP NTT (Ir. Irianus Rejeki Rohi, M.Si, Ir.Ati Rubiati, M.Si, dan Firman Santhy Galung,S.Si., M.Si), Koordinator penyuluh Kecamatan, PPL dan petani. Kegiatan FGD ini melibatkan 25 orang peserta yang terdiri dari pihak Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten TTS, Kepala BPP/Koordinator penyuluh, PPL, dan petani dari Kecamatan Batu Putih, Kecamatan Amanuban Selatan, dan Kecamatan Mollo Selatan.
Tim BSIP NTT diwakili oleh Ir. Irianus Rejeki Rohi, M.Si menyampaikan kegiatan ini sebagai tindak lanjut dan pemantauan perkembangan penerap standar pertanian yang telah disampaikan dalam pelaksanaan kegiatan (pemberian materi) serta mengevaluasi hasil yang diperoleh dari penerapan standar tersebut. Kegiatan FGD dilakukan dengan metode wawancara diskusi bersama peserta.
Output Kegiatan FGD ini, menghasilkan kesepakatan bersama berdasarkan kondisi yang ada (existing) dan permasalahan/kendala dalam penerapan GAP dan GHP diantaranya untuk petani agar dapat menerapkan pertanian terstandar melalui Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP), penyuluh untuk menyebarluaskan kepada kelompok tani yang dibina, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten TTS mengawal penerapan GAP dan GHP oleh penerap (petani) serta melakukan pemantauan penyebarluasan materi oleh pendamping penerap (penyuluh) kepada penerap dan BPSIP – BSIP NTT senantiasa mendukung dalam penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP).